Pemantauan Lingkungan Terhadap Aktivitas Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Jalan

Upaya pelestarian lingkungan sudah merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari rangkaian pelaksanaan konstruksi. Setiap tahapan konstruksi harus memastikan kondisi di sekitar lokasi tersebut tetap terjaga. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengamanatkan bahwa pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan, keberlanjutan menjamin keselamatan keteknikan lingkungan. Pemantauan mutu air pada badan aktivitas pekerjaan jalan diperlukan untuk senantiasa mengetahui dampak dilakukan. Parameter digunakan dalam pemantauan berada berupa parameter fisika kimia yaitu: residu terlarut (TDS), tersuspensi (TSS), pH air, COD, DO. Penelitian ini bertujuan menerapkan diamanatkan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 dengan melakukan memperoleh data akan diperbandingkan baku mengacu PP 22 Baku Mutu Air Kelas II. Metode penelitian studi lapangan pengumpulan data-data penelitian. Data-data diambil sampel sebelum dimulai, saat berlangsung, sesudah selesai. Sampel dilakukan pengujian laboratorium mendapatkan sehingga diperoleh tingkat diakibatkan oleh tersebut. Berdasarkan hasil TDS rentang 93 mg/L sampai 136 mg/L, nilai TSS antara 3 5mg/L, sedangkan 6,25 7,51. Nilai COD sebesar 1,44 6 DO 7,1 8 mg/L.